MEDIA VIDEO
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag
Disusun oleh:
Muchamad Sholechan
(103111061)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
MEDIA VIDEO
I.
PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan pendidikan
dan adanya kemajuan dibidang komunikasi dan
teknologi, media belajar yang bervariasi semakin
diperlukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Langkah pemilihan dan penggunaan media pembelajaran
haruslah sesuai, yaitu pemilihan dan penentuan strategi
pembelajaran cocok dengan obyek pendidikan. Alasannya adalah
bahwa strategi pembelajaran berhubungan dengan
segala upaya yang ditempuh dalam kegiatan
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai,
termasuk kegiatan dalam memilih dan menggunakan
media pembelajaran.
Media merupakan sarana dan prasarana
untuk mendukung berjalannya suatu pembelajaran. Penggunaan media ditujukan
untuk menjadi salah satu cara menyampaikan suatu pembelajaran. Penggunaan media
sebagai cara penyampaian pembelajaran tentu menyesuaikan keadaan, kondisi serta
kebutuhan peserta didik. Selain itu media juga harus memperhatikan kemampuan,
serta keefektifan bagi peserta didik.
Dengan kemajuan ilmu teknologi pada
masa kini tentunya menjadikan berkembangnya pula media sebagai media
pembelajaran. Audio dan visual adalah salah satu dari macam-macam yang dapat
ditemui dalam media pembelajaran. Salah satu contoh diantaranya adalah Video. Dalam
perkembangannya, membuktikan bahwa dengan sifat audio visual yang dimiliki
video sangat membantu proses belajar mengajar dan meningkatkan mutu pendidikan.
mengingat pula bahwa peranan media pembelajaran
di dalam kegiatan pembelajaran semakin penting,
maka pembahasan mengenai media video, untuk lebih
jelasnya lagi dalam makalah ini akan kami diuraikan hal-hal yang berkaitan
dengan media video.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa Pengertian
Media Video?
B.
Bagaimana
Karakteristik Media Video?
C.
Apa
Saja Kelebihan dan Kekurangan Media Video?
D.
Bagaimana
Pemanfaatan Media Video Sebagai Media Pembelajaran?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Video
Video
adalah gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui
lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Video
dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah
atau suara yang sesuai. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik sendiri. Media ini pada umumnya digunakan untuk
tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat menyajikan
informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap
Dari
pemaparan diatas dapat dipahami bahwa media Vieo merupakan teknologi
untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar
bergerak. Biasanya menggunakan film
seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan
sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu
dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame
dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps.
B.
Karakteristik Media Video
Sebagai
sebuah media
pembelajaran, video mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media
lain. Adapun karakteristik media video agak berbeda dengan media televisi.
Perbedaan itu terletak pada penggunaan dan sumber. Media video dapat digunakan
kapan saja dan kontrol ada pada pengguna, sedangkan media televisi hanya dapat
digunakan satu kali pada saat disiarkan, dan kontrol ada pada pengelola siaran.
Namun secara umum kedua media ini mempunyai karakteristik yang sama, yaitu:
a. Menampilkan
gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.
b. Mampu
menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar
(gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit
(proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.
c. Mampu
mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.
d. Memungkinkan
adanya rekayasa (animasi).
Kemudian karakteristik yang lebih spesfiknya; Media merupakan
salah satu bentuk sumber belajar/komponen sistem
instruksional yaitu berupa bahan. Hal ini
seperti tercantum dalam kawasan Teknologi Pendidikan/Instructional
(AECT,1977). Pada paradigma Th.1994 Seels dan
Richey. (1994: 36), Media video termasuk
pada audiovisual technologies. Media video merupakan
media audio-visual atau jenis media pandang-dengar
yang menampilkan informasi dalam bentuk moving
image (citra bergerak ). Menurut UNESCO
(dalam Dewan Film Nasional, 1981:9), dinyatakan
bahwa adalah segala macam bentuk perekaman
pada bahan baku pita, piringan dan sebagainya,
dengan atau tanpa suara, yang apabila
diproyeksikan kembali mernberikan kesan gambar
hidup yang disajikan melalui aplikasi teknologi
video.
Media video sering disepadankan dengan
media televisi (TV), persamaannya adalah: 1)
keduanya merupakan jenis media pandang -
dengar dengan ciri gambar moving image,
2) untuk memanfaatkan media ini memerlukan
monitor termasuk pesawat TV dapat digunakan
sebagai monitor. Sedangkan perbedaannya adalah
pada media video: software (program) dapat
dihentikan, diperlambat maupun dipercepat, dan
diputar ulang. Media televisi (TV) menyajian
menggunakan proses siaran (on air) dengan
teknologi transmisi.
C.
Kelebihan dan Kekurangan Media Video
1.
Kelebihan Media Video
a.
Dengan
menggunakan video (disertai suara atau tidak), kita dapat menunjukkan kembali
gerakan tertentu. Gerakan yang ditunjukkan itu dapat berupa rangsangan yang
serasi, atau berupa respon yang diharapkan dari siswa. Dengan video, penampilan
siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi.
b.
Dengan
menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun nilai
hiburan dari penyajian itu.
c.
Akan
mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran.
d.
Suatu
kegiatan belajar mandiri dimana siswa belajar sesuai dengan kecepatan
masing-masing dapat dirancang. Rancangan kegiatan yang mandiri ini biasanya
dilengkapi atau dikombinasikan dengan bantuan komputer atau bahan cetakan.
e.
Film
dan video melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka
membaca, berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain.
f.
Dapat
menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan berulang-ulang
jika dipandang itu perlu. Misalnya : langkah-langkah dan cara yang benar dalam
berwudhu.
g.
Disamping
mendorong dan meningkatkan motivasi, juga menanamkan sikap dan segi-segi
afektif lainnya.
h.
Mengandung
nilai-nilai positif yang dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam
kelompok siswa.
i.
Dapat
menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung.
j.
Dapat
ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok heterogen
maupun perorangan.
k.
Dengan
kemampuan dan tehnik pengambilan gambar frame secara normal memakan waktu satu
minggu atau dua minggu dapat ditampilkandalam satu atau dua menit.
2.
Kekurangan Media Video
a.
Pengadaan
film dan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
b.
Pada
saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua
siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
c.
Film
dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar
yang diinginkan kecuali film dan video itu dirancang dan di produksi khusus
kebutuhan sendiri.
d.
Ketika
akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan
; dan harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video yang akan digunakan.
e.
Menyusun
naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyita waktu.
f.
Biaya
produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu mengerjakannya.
g.
Apabila
gambar pada pita video ditransfer ke film hasilnya jelek maka hasilnyapun
kurang memuaskan.
h.
Layar
monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali jaringan monitor dan
sistem proyeksi video diperbanyak.
i.
Jumlah
huruf pada gafis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah huruf grafis
untuk film atau gambar diam.
j.
Perubahan
yang sangat pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem video menjadi
masalah yang berkelanjutan.
D.
Pemanfaatan Media Video Sebagai Media Pembelajaran.
Berbicara permasalahan pemanfaatan media Video, maka akan kami
bahas mengenai pemanfaatan proses penggunaan serta pemanfaatan media video
dalam proses belajar yang memberikan tujuan pembelajaran itu sendiri.
Jika dilihat dari penggunan
serta Untuk membandingkan ukuran gambar dengan jarak pandang dipergunakan
formula 12 L. Perbandaingan ukuran lebar layar dengan jarak panang pada
televisi tidak sama dengan perbandingan ukuran pada gambar yang diproyeksikan.
Untuk menguji keselarasan gambar yang akan ditampilkan dalam
program video, ikutilah prosedur berikut ini :
1.
Ukurlah
lebar gambar atau grafis.
2.
Minta
seseorang seseorang membacanya dari jarak 12 kali lebar gambar itu. kalau ia
dapat membaca apa yang tertera, berarti gambar itu akan jelas juga terlihat di
layar TV ( kalau pesawat televisinya dalam keadaan baik ).
3.
Kejelasan
dan keterangan gambar. Kalau memakai gambar, grafis atau foto untk TV hitam
putih harus mempertimbangkan spektrum warna.
4.
Gunakan
warna hitam, putih, serta warna abu-abu di antara keduanya.
5.
Kalau
terpaksa harus menggunakan gambar berwarna, cobakanlah dulu alat videonya. Sesungguhnya
perlu sekali mencoba semua gambar pada pesawat yang sama. sistemnya dengan
pesawat TV yang digunakan siswa.
6.
Hindarkan
permukaan yang terang dan berkilat, karena akan menyilaukan bila diberi cahaya.
7.
Seperti
halnya dengan media lain, video juga dapat di kopi ke pita yang ukurannya sama
atau lebih kecil. Jangan mengkopi pita dari pita kecil ke pita yang lebih
besar.
8.
Dalam
pemindahan antara film dan video, hasil yang baik kualitasnya adalah bila
memindahkan dari film ke video, bukan video ke film.
9.
Pita
induk hendaklah disimpan di tempat yang dingin dan aman, dan disusun dalam
posisi tegak.
Selain itu
pemanfaatan media video dalam proses belajar diantara memberikan tujuan yang
mencakup beberapa aspek yakni :
a.
Untuk
tujuan kognitif
Dengan
menggunakan video, tujuan kognitif dapat dikembangkan, yakni yang menyangkut
kemampuan mengenalkan kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak
yang serasi. Misalnya: dengan menggunakan video, siswa dapat langsung mendapat
atau mengoreksi terhadapa penampilan yang belum memenuhi persayaratan, jika
mereka mencobakan keterampilan atau kemampuan itu untuk menerapkan hukum dan
prinsip tertentu.
b.
Untuk
tujuan psikomotor
Video
merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh keterampilan yang
menyangkut gerak. Dengan alat ini dapat diperjelas, baik dengan diperlambat
maupun dengan dipercepat. Tujuannya adalah mengajarkan koordinasi antara alat
tertentu, seperti memanjat, berenang, dan lain-lain.
Dengan
video siswa dapat langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap
kemampuan mereka mencobakan keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.
c.
Untuk
tujuan afektif
Dengan
menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi media yang sangat
ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi. Video merupakan media yang baik
sekali untuk menyampaikan materi secara afektif.
Pemaparan diatas didukung oleh pemaparan menurut Dwyer,yang mengatakan
bahwa Video mampu merebut 94% saluran masuknya pesan atau informasi kedalam
jiwa manusia melalui mata dan telinga serta mampu untuk membuat orang pada
umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar dari tayangan
program. Pesan yang disampaikan melalui media video dapat mempengaruhi emosi
yang kuat dan juga dapat mencapai hasil cepat yang tidak dimiliki oleh media
lain.
IV.
ANALISIS
Berdasarkan pemaparan diatas terkait
media video dalam media pembelajaran. Dapat diketahui bahwa media video adalah
salah satu contoh dari media pembelajaran dengan melukiskan gambar hidup dan
suara memberinya yang menjadikan daya
tarik tersendiri. Tujuan media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan
hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi,
memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Berdasarkan penelitian media video
mampu untuk mengingat 50% dari apa yang dilihat
dan dengar. Dan media ini dapat mencapai hasil cepat yang tidak dimiliki oleh
media lain, pada media video pesan gambar lebih utama diperhatikan dan suara
merupakan pendukung gambar. Isi pesan yang terkandung dalam cerita dapat
dilihat dari alur cerita, kejelasan isi cerita, kemenarikan cerita, dan narasi
pesan cerita. Lebih efektifnya lagi bila guru sebelum memutarkan video
diberikan pendahuluan atau pemaparan sedikit tentang materi yang akan diajarkan
dan diberi penguatan setelah video ditayangkan.
Media video dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mengajar. Media
video juga menarik bagi anak-anak dan dapat membantu anak-anak belajar yang
lebih baik. Hal ini karena video mampu menyajikan bahan yang bergerak dinamis
sehingga merangsang perhatian anak-anak. Dengan demikian anak-anak lebih
tertarik dan mudah mencernakannya.
V.
KESIMPULAN
Video merupakan gambar-gambar dalam
frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Media ini pada umumnya
digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Video dapat
menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit,
mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi
sikap.
Sebagai
sebuah media
pembelajaran, video mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media
lain. Adapun karakteristik media video agak berbeda dengan media televisi.
Perbedaan itu terletak pada penggunaan dan sumber. Media video dapat digunakan
kapan saja dan kontrol ada pada pengguna, sedangkan media televisi hanya dapat
digunakan satu kali pada saat disiarkan, dan kontrol ada pada pengelola siaran.
Dalam pembahasan media Video juga terdapat kelebihan dan kekurangan media video itu sendiri, yaitu;
Kelebihan :
1.
Dengan
video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau
dievaluasi.
2.
Dengan
menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun nilai
hiburan dari penyajian itu.
3.
Akan
mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran.
Kekurangan :
1.
Menyusun
naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyita waktu.
2.
Biaya
produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu mengerjakannya.
3.
Apabila
gambar pada pita video ditransfer ke film hasilnya jelek.
Kemudian dari
sisi pemanfaatan, media video dalam proses belajar diantara memberikan tujuan
yang mencakup beberapa aspek yakni :
1.
Untuk
tujuan kognitif
2.
Untuk
tujuan afektif
3.
Untuk
tujuan psikomotor
VI.
PENUTUP
Demikian makalah Media
Video yang dapat kami susun, sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran
yang konstruktif sangat kami harapkan, demi kesempurnaan makalah kami dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami secara khusus dan kita semua. Amin...
DAFTAR
PUSTAKA